Salah satu proses tumbuh kembang anak yang sering menjadi perhatian para ibu adalah saat proses tumbuh kembang bayi memasuki tahapan usia tumbuh aktif bergerak dan beraktifitas. Termasuk diantaranya adalah momen ketika bayi belajar untuk membalikkan badan, tengkurap, duduk hingga kemudian mencoba berdiri dan berjalan.
Proses bayi mulai tengkurap ternyata menjadi salah satu sinyal bagi para orang tua dalam menilai kondisi pertumbuhan bayi. Ketika sang bayi bisa melakukan tengkurap dan aktifitas fisik lain dengan sendirinya, tentu saja ada kebahagiaan lain bagi kita selaku orang tuanya.
Umumnya bayi yang tumbuh normal pada usia 3 hingga 5 bulan sudah bisa tengkurap. Pada usia ini, bayi semestinya mulai begerak aktif membalikkan tubuhnya sendiri. Kondisi ini dimungkinkan karena saraf motorik bayi mulai berkembang dan otot-otot bayi dibagian leher, pinggang dan beberapa anggota tubuh lainnya tumbuh dengan baik.
Walaupun begitu, ternyata tidak semua bayi bisa tengkurap pada rentang usia tersebut. Pada beberapa kasus, ada bayi yang baru bisa tengkurap pada usia diatas 5 bulan hingga 1 tahun. Hal ini disebabkan karena perkembangan fungsi tubuh bayi berbeda-beda sesuai dengan proses tumbuh kembang masing-masing bayi.
Apa Penyebab Bayi Lambat Tengkurap ?
Beberapa penyebab bayi lambat tengkurap dibawah ini patut menjadi perhatian para orang tua. Apa saja hal tersebut ?
1. Masalah Berat Badan Bayi
Masalah pertama bayi lambat tengkurap umumnya disebabkan adanya kelebihan berat badan. Biasanya hal ini terjadi jika berat badan bayi diatas standart, normalnya bayi laki-laki usia 3-4 bulan memiliki berat badan 5 sd 8 kg. Dan bayi perempuan pada usia tersebut memiliki berat badan 4 sd 7,5 kg.
Bayi yang gemuk mungkin terlihat menggemaskan, namun hal ini menjadi salah satu sebab utama mengapa ia sulit mencoba untuk membalikkan badan dan tengkurap. Masalah ini mesti diperhatikan para orang tua, agar perkembangan fungsi motorik tubuh bayi dapat berjalan normal.
Masalah serupa bisa juga terjadi pada bayi yang memiliki masalah kekurangan berat badan (dibawah standart). Bayi seperti ini tidak memiliki cukup tenaga dan otot ketika mencoba untuk tengkurap.
2. Bayi Terlalu Sering di Gendong
Menggendong bayi terlalu sering akan membuat fungsi motorik tubuh bayi lambat berkembang. Untuk itu, kita sebaiknya dapat menjaga frekuensi untuk menggendong bayi yang tepat agar pertumbuhan mereka dapat berkembang dengan baik.
Adakalanya kita harus menyediakan waktu yang cukup agar bayi dapat bergerak bebas di atas kasur. Ikatan kain (bedong) pada bayi juga mesti dilonggarkan agar bayi leluasa bergerak.
3. Perkembangan Motorik Tubuh Bayi yang Lambat
2 Hal yang mudah terlihat ketika mengamati perkembangan fungsi motorik tubuh bayi adalah perkembangan motorik halus dan motorik kasar.
Fungsi motorik halus pada bayi misalnya kemampuan bayi memegang sesuatu, meraih hingga memindahkan sesuatu. Sedangkan fungsi motorik kasar pada bayi terlihat dari cara bayi bergerak aktif, seperti belajar membalikkan badan, merangkak, tengkurap dan duduk.
Perkembangan motorik tubuh bayi dapat dikatakan lambat apabila belum bisa tengkurap diatas usia 5 bulan. Namun para orang tua tidak perlu terlalu khawatir, karena fungsi tubuh masing-masing bayi memiliki karakteristik sendiri-sendiri dan bervariasi. Selama tidak terdapat kelainan pada fungsi tubuh bayi, cepat atau lambat bayi akan bisa untuk memulai gerakan tengkurap dan lainnya.
Baca : Pentingnya Asupan Gizi Yang Cukup Bagi Anak
Baca : Pentingnya Asupan Gizi Yang Cukup Bagi Anak
4. Kurang Aktifnya Respon Bayi Terhadap Sesuatu
Kita bisa melatih bayi dengan menggunakan benda sebagai penarik perhatian (stimuli). Tindakan ini sangat bermanfaat untuk merangsang perhatian dan respon bayi agar mereka dapat aktif bergerak dengan sendirinya.
Ada bermacam-macam benda yang dapat digunakan sebagai stimuli, anda bisa mencobanya sendiri dengan alat-alat sederhana dan gerakan yang bisa anda ciptakan sendiri. Ketika bayi mulai memberikan respon baik dengan pandangan, suara ataupun gerakan, perkembangan motorik tubuh bayi dapat berkembang lebih cepat.
5. Kurangnya Interaksi dan Komunikasi Antara Bayi dengan Orang Tua
Salah satu penyebab bayi lambat tengkurap adalah kurang terciptanya interaksi dan komunikasi antara bayi dan orang tuanya. Membiasakan berbicara dan mengajak bayi bermain adalah langkah efektif untuk merangsang respon bayi agar lebih aktif.
Bayi yang sehat dan normal akan mudah untuk merespon segala jenis interaksi dan komunikasi yang anda lakukan setiap hari. Entah itu hanya berupa lirikan, pandangan, tertawa hingga menggerakkan anggota tubuhnya.
Nah, dari ke 5 Penyebab Bayi Lambat Tengkurap diatas, sudahkah anda mulai memiliki ide-ide untuk mengatasi masalah tersebut ?
Semoga informasi kali ini bisa menjadi inspirasi para bunda untuk mencoba merawat bayi dengan upaya yang terbaik.